ESSA - PT. ESSA Industries Indonesia Tbk

Rp 750

-30 (-4,00%)

JAKARTA - PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA), emiten pengolahan LPG dan amonia, berhasil mencatatkan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik usaha sebesar US$45,18 juta sepanjang 2024.

Angka tersebut melonjak 30,54% year-on-year (yoy) dari US$34,61 juta yang dicatatkan tahun 2023. Peningkatan laba ini didukung oleh efiisensi beban dan biaya, karena pendapatan perusahaan tercatat mengalami penurunan.

ESSA membukukan pendapatan sebesar US$301,4 juta, mengalami penurunan 12,62% yoy dari US$344,96 juta pada tahun 2023.

Efisiensi pada beban pokok pendapatan hingga 20% yoy membuat pos ini turun menjadi US$193,36 juta dari sebelumnya US$241,78 juta.

Dengan demikian, laba kotor mengalami kenaikan sebesar 4,72% yoy menjadi US$108,04 juta dari US$103,17 juta.

Lebih lanjut, beban penjualan mengalami penurunan dari US$536,9 ribu menjadi US$426,29 ribu. Sementara itu, beban umum dan administrasi sedikit meningkat menjadi US$25,6 juta dari US$25,59 juta.

Namun, penghasilan keuangan juga melonjak tajam menjadi US$4,69 juta dari sebelumnya US$2,52 juta, sementara beban keuangan berhasil ditekan menjadi US$10,08 juta dari US$17,62 juta.

Efisiensi tersebut menghasilkan laba sebelum pajak penghasilan sebesar US$76,69 juta, naik 24% yoy dari US$61,78 juta pada 2023.

Walaupun beban pajak sedikit membengkak, ESSA masih mampu mencatatkan kenaikan 29,45% yoy pada laba berish tahun berjalan, dari US$46,72 juta menjadi US$60,48 juta.

Dari sisi ekuitas, ESSA mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 11% yoy pada tahun 2024, dari US$497,74 juta menjadi US$553,87 juta.

Di sisi lain, total liabilitas mengalami penurunan 29% yoy menjadi US$139,79 juta dari US$197,69 juta di tahun sebelumnya, membawa aset sedikit terkoreksi menjadi US$693,67 juta dari US$695,67 juta. (EF/ZH)