Danantara akan salurkan Rp300 triliun ke puluhan proyek prioritas

JAKARTA. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara akan menyalurkan investasi sebesar Rp300 triliun atau sekitar US$20 miliar, untuk lebih dari 20 proyek nasional.
Seluruh dana ini, kata Prabowo dalam pidato peluncuran Danantara hari ini, masih dalam bentuk tabungan negara. “Dana yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja yang kurang tepat sasaran, kini akan dialokasikan untuk dikelola oleh Danantara Indonesia,” ungkap Prabowo.
Sebagian besar investasi tersebut, kata Prabowo, akan disalurkan untuk proyek nasional yang mendukung industrialisasi dan hilirisasi dalam negeri. Sehingga ke depannya, ia berharap Indonesia tidak hanya menjadi eksportir bahan mentah bagi negara lain.
“Kita tidak mau lagi menjual sumber alam kita dengan harga murah. Kita tidak ingin menjadi sekadar penyedia bahan mentah bagi bangsa lain,” jelas Prabowo.
Di samping itu, proyek strategis seperti kilang minyak, petrokimia, hingga Energi Baru dan Terbarukan (EBT) juga akan menjadi prioritas bagi Danantara. Sementara itu untuk sektor hilir, pengolahan komoditas andalan seperti nikel, bauksit, dan tembaga juga akan menjadi prioritas.
“Ini adalah tonggak sejarah dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian ekonomi dan kesejahteraan,” imbuh Prabowo.
Seperti diberitakan IDNFinancials.com sebelumnya, Danantara dibentuk setelah DPR RI mengesahkan Undang-Undang (UU) BUMN pada 4 Februari 2025 lalu. Badan pengelola investasi ini diproyeksi akan mengelola aset hingga Rp15.978 triliun atau setara US$980 miliar. (KR)