Prabowo: Danantara akan efisien dan optimalkan BUMN

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto optimistis Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia dapat menjadi solusi strategis dan efisien guna mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Danantara Indonesia adalah solusi strategis dan efisien dalam mengoptimalkan Badan Usaha Milik Negara," kata Presiden saat peluncuran Danantara Indonesia di Jakarta, Senin (24/2).
Presiden mengatakan bahwa Danantara tidak hanya akan menginvestasikan dividen BUMN ke industri-industri yang mendorong pertumbuhan jangka panjang, namun juga akan mentransformasi BUMN menjadi pemimpin kelas dunia di sektor masing-masing.
Adapun susunan lengkap BPI Danantara sebagai beriku, Dewan Penasihat BPI Danantara: Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI ke-6) dan Joko Widodo (Presiden RI ke-7).
Ketua Dewan Pengawas: Erick Thohir (Menteri BUMN) dan Wakil Ketua Muliaman D. Hadad. Anggota: Listyo Sigit Prabowo (Kapolri), ST Burhanuddin (Jaksa Agung), dan masing-masing perwakilan dari Kementerian Keuangan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
Chief Excutive Officer (CEO): Rosan Roeslani (Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM), Chief Operating Officer (COO): Dony Oskaria (Wamen BUMN), dan Chief Information Officer (CIO): Pandu Patria Sjahrir.
Diketahui, pembentukan Danantara merujuk pada perubahan ketiga atas Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (LK/ZH)