Tekanan jual tinggi, analis perkirakan IHSG masih berpotensi melemah
.jpg)
JAKARTA – Sejumlah analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (25/2) hari ini masih berpotensi melemah, melanjutkan penurunan pada Senin (24/2) kemarin.
Analis CGS International Sekuritas Indonesia dalam laporan risetnya hari ini, menyebut mayoritas indeks di bursa Wall Strret awal pekan ini ditutup melemah. Namun kenaikan harga sejumlah komoditas seperti emas, diperkirakan jadi sentimen positif bagi IHSG.
“IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 6.685/6.620 dan resist6.815/6.880,” tulis analis CGS International Sekuritas Indonesia, dalam laporan risetnya.
Sementara itu analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebut IHSG gagal menembus resisten dinamis MA5 di kisaran 6.800 pada Senin kemarin. “Sehingga, IHSG masih rawan lanjutkan pelemahan uji support psikologis 6700 pada perdagangan Selasa (25/2),” tulis analis Phintraco Sekuritas.
Selain itu, Phintraco Sekuritas juga melihat IHSG berpeluang mendapat sentimen positif dari dalam negeri, yaitu peluncuran Danantara. Badan pengelola investasi ini dinilai dapat mendukung ekspansi dan efisiensi BUMN, meskipun independensi dan transparansi dalam eksekusinya masih perlu diamati.
Seperti diberitakan IDNFinancials.com, IHSG melemah 0,78% pada perdagangan awal pekan ini ke level 6.749,6. Tekanan jual investor asing masih cukup kuat sepanjang perdagangan, dengan penjualan bersih (net sell) Rp3,47 triliun. (KR)