Intip rencana Jantra Grupo pasca-IPO, ada dividen?

JAKARTA – PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAKI), calon emiten baru di Bursa Efek Indonesia, resmi mengumumkan rencana Initial Public Offering (IPO) dengan menawarkan 450 juta lembar sahamnya, atau setara dengan 21,68%.
Dengan harga penawaran awal berkisar antara Rp100-120 per lembar, KAKI diproyeksikan meraup sebanyak-banyaknya Rp54 miliar dana segar dari aksi korporasi ini.
Berdasarkan penelusuran IDNFinancials.com, Jantra Grupo Indonesia adalah pemilik dan pengelola jaringan bengkel Jantrakakikaki, yang kini memiliki 11 cabang tersebar di Jawa dan Bali.
Dengan dana IPO tersebut, KAKI berencana mengalokasikan 44,91% atau Rp20 miliar untuk pembelian lahan di Jakarta Selatan. Kemudian 31,65% akan disalurkan untuk membuka 5 cabang bengkel baru di Jakarta, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan Semarang.
Kemudian, 7,55% akan disalurkan untuk mendanai ekspansi dan biaya operasional anak usaha. Sisanya 7,01% akan digunakan untuk operasional perseroan.
Rencana ekspansi perseroan ini dibuat di tengah lesunya pasar otomotif Indonesia setahun belakangan. Namun merujuk pada laporan keuangan di prospektus awalnya, Jantra Grupo tampak membukukan peningkatan kinerja yang signifikan.
Hingga Agustus 2024, pendapatan KAKI naik 14,26% year-on-year (yoy) menjadi Rp39,11 miliar, dengan laba bersih melonjak 4 kali lipat menjadi Rp7,34 miliar. Sedangkan, pada akhir tahun 2023 lalu, pendapatan perseroan menyentuh Rp50 miliar, dengan laba bersih hanya Rp1,1 miliar.
Namun perlu dicatat, lonjakan laba KAKI per Agustus 2024 disebabkan absennya dampak penyesuaian proforma dari transaksi entitas sepengendali.
Manajemen KAKI dalam prospektus awalnya juga menyampaikan rencana pembagian dividen, sebanyak-banyaknya 20% dari laba tahun berjalan, mulai dari tahun buku 2024.
Sebagai informasi, penawaran awal KAKI berlangsung pada 24-26 Februari 2024. Sedangkan penawaran umum dijadwalkan berlangsung pada 4-6 Maret, diikuti dengan pencatatan di papan bursa pada 10 Maret 2025. (ZH/KR)