ASII - PT. Astra International Tbk

Rp 4.530

-60 (-1,31%)

JAKARTA - PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan penurunan laba bersih 5% year on year (yoy) menjadi Rp 19,53 triliun dari Rp 20,61 triliun di 2024. Penurunan laba terjadi di tengah kenaikan 4,54% yoy pendapatan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut.

Pendapatan bersih ini didapatkan dari segmen Kontraktor Penambangan senilai Rp58,0 triliun, segmen Mesin Konstruksi Rp37,3 triliun, segmen Pertambangan Batubara Termal dan Metalurgi Rp26,0 triliun, dan segmen Pertambangan Emas dan Mineral lainnya Rp9,9 triliun.

Dengan pendapatan bersih naik 4,54% yoy menjadi Rp134,42 triliun, beban pokok pendapatan UNTR meningkat 8,40% yoy, dari Rp92,7 triliun menjadi Rp100,59 triliun. Hal ini yang menyebabkan laba bruto UNTR menurun 5,46% yoy ke Rp33,8 triliun dari sebelumnya Rp35,7 triliun.

Secara operasional, UNTR mencatat penjualan 4.420 unit alat berat sepanjang 2024, di mana 65% di antaranya diserap oleh sektor pertambangan. Pada sektor tambang batu bara, UNTR berhasil meningkatkan volume penjualan dari 11,79 juta ton menjadi 13,14 juta ton pada 2024.

Sementara itu, dari sektor tambang emas, melalui Agincourt Resources dan Sumbawa Jutaraya, UNTR mencatat kenaikan penjualan dari 175.430 gold equivalent ounces (GEOs) menjadi 232.077 GEOs pada 2024.

Kemudian dari sektor tambang nikel, UNTR berhasil menjual sebanyak 1,97 juta wet metric ton (wmt) nikel sepanjang 2024.

Dalam enam bulan terakhir, harga saham UNTR menurun drastis 20,97%. Sedangkan pada perdagangan saham sesi I, Jumat (28/2), Harga saham UNTR turun 5,87% dari Rp23.100 per lembar menjadi Rp22.050 per lembar. (VA/DK/ZH)