Pendapatan Petrosea naik 19,6%, namun laba bersihnya ambles

JAKARTA – PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan lonjakan pendapatan 19,6% year-on-year (yoy) pada 2024 menjadi US$690,8 juta, dari US$577,6 juta pada 2023.
Di sisi lain, beban langsung PTRO juga membengkak 21,2% yoy menjadi US$600,5 juta menurut laporan keuangan 2024, sehingga laba kotornya hanya mampu tumbuh 10% yoy menjadi US$90,3 juta.
Akibatnya, margin laba kotor PTRO sedikit tergelincir, dari 14,2% di 2023 menjadi 13% pada 2024.
Kenaikan berbagai pos beban lantas membuat laba bersih PTRO anjlok 20,5% yoy menjadi US$9,9 juta pada 2024, dari US$12,2 juta yang tercatat pada tahun sebelumnya.
Padahal, Februari lalu, PTRO mengumumkan rekor backlog tertingginya, senilai Rp64,3 triliun untuk tahun buku 2024.
Sementara itu harga saham PTRO melonjak tinggi hingga 22,4% year-to-date (ytd) atau sejak awal 2025, terutama setelah stock split pada 3 Januari 2025. Hari ini, harga sahamnya juga ditutup menguat 6,67% yoy, menyentuh level Rp3,360 per lembar. (ZH/KR)