ASII - PT. Astra International Tbk

Rp 4.920

+120 (+3,00%)

JAKARTA – PT Astra International Tbk (ASII) diyakini bakal menghadapi berbagai tantangan pada 2025, yang berdampak pada kinerja bisnis otomotif hingga jasa keuangan.

Pada lini bisnis otomotif, ASII diperkirakan menghadapi tantangan daya beli yang melemah, menurut Analis BRI Danareksa Sekuritas, Richard Jerry dan Sabela Nur Amalina. Dalam risetnya, mereka menyebut pelemahan daya beli ini akan membuat persaingan bisnis otomotif semakin ketat pada 2025.

Kedua analis tersebut juga memangkas ekspektasi penjualan mobil di pasar domestik menjadi 900 ribu unit, tumbuh 4% year-on-year (yoy) pada 2025. Sebelumnya, ekspektasi pasar terhadap penjualan mobil pada 2025 bisa tumbuh hingga 5%.

“Kami memperkirakan pangsa pasar ASII akan tetap sekitar 56%,” tulis mereka.

Dengan ekspektasi penjualan mobil yang lebih rendah, lini bisnis pembiayaan ASII diperkirakan melambat di 2025. Namun lini bisnis alat berat dan agribisnis perseroan berpeluang tumbuh signifikan, didukung kenaikan harga komoditas.

“Kami memangkas ekspektasi laba bersih ASII menjadi -1% untuk 2025, sebelum tumbuh 8% pada 2026,” ungkap mereka.

Meskipun demikian, kedua analis BRI Danareksa ini, masih menyematkan peringkat BUY untuk saham ASII. Namun dengan target harga yang lebih rendah yaitu Rp5.800 per lembar.

Hingga pukul 10.12 WIB Selasa (4/3) hari ini, harga saham ASII bergerak melemah 0,21% ke level Rp4.670 per lembar. Sejak awal tahun ini, harga sahamnya telah turun 5,45% atau 270 poin. (KR)