Utang ADHI berkurang 18,9% di tahun 2024

JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan penurunan jumlah utang hingga 18,9% year-on-year (yoy) menjadi Rp25,4 triliun pada tahun 2024.
Dari jumlah utang tersebut, Rp9 triliun adalah utang bank, sementara Rp10 triliun adalah utang usaha. Ditambah dengan uang muka kontrak dan liabilitas tambahan lainnya, maka utang usaha dengan mitra mencapai Rp10,5 triliun.
Pemaparan ini disampaikan Entus Asnawi Mukhson, Direktur Utama ADHI, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR pada Rabu (5/3).
Entus percaya bahwa penurunan liabilitas atau utang yang signifikan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam pengelolaan keuangan perusahaan.
Entus juga yakin bahwa kas perusahaan akan tumbuh positif. Per Desember 2024, arus kas dari aktivitas operasional naik 17,5 kali lipat secara tahunan menjadi Rp1,4 triliun.
"Saya kira sejauh ini perkembangannya masih bisa tetap tumbuh," sebut Entus, dikutip dari IDXChannel.
Selain itu, ADHI mencatatkan kenaikan ekuitas yang signifikan dalam 4 tahun terakhir, dari Rp5,7 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp9,7 triliun pada akhir Desember 2024.
Namun, Entus mengaku masih membutuhkan Penyertaan Modal Negara (PMN) guna memperkuat ekuitas perseroan, terutama untuk Badan Usaha Jalan Tol Jogja-Solo dan Jogja-Bawen.(DH/ZH)