BBCA - PT. Bank Central Asia Tbk

Rp 8.925

-50 (-0,56%)

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat laba bersih Rp1,63 triliun pada Januari 2025, tumbuh 9,70% year-on-year (yoy) atau dari periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ini paling tinggi di antara 3 big banks atau bank-bank jumbo di Indonesia, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Menurut data yang dihimpun IDNFinancials.com, pertumbuhan laba bersih BBCA pada Januari 2025 hanya sebesar 5,77% yoy menjadi Rp4,73 triliun. Sementara pertumbuhan laba BMRI pada periode ini mencapai 4,46% yoy menjadi Rp4,01 triliun.

Tidak seperti BBNI dan BMRI, laba bersih BBRI merosot 58% yoy menjadi Rp2 triliun pada Januari 2025. Padahal, bank pelat merah ini, jadi bank dengan laba bersih terbesar di Indonesia pada 2024.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini juga melaporkan kinerja profitabilitas industri perbankan yang sedikit melambat pada Januari 2025. Hal ini tercermin dari rata-rata Net Interest Margin (NIM) perbankan, yang hanya berada di level 4,50%. Sedangkan pada periode Desember 2024, NIM perbankan berada di level 4,62%.

Sejak awal tahun ini, harga saham BBRI turun 3,19% ke level Rp3.950 hingga penutupan perdagangan Kamis (6/3) kemarin. Sementara harga saham BMRI turun 14,56%, BBCA turun 7,24%, BBNI naik 5,52%. (KR)