JAKARTA – Perusahaan asuransi di Indonesia kompak mengurangi porsi investasi di pasar saham. Instrumen obligasi dan Surat Berharga Negara (SBN) jadi alternatif.

Nilai total investasi asuransi di pasar saham tercatat sebesar Rp199,31 triliun per Desember 2024, menurut statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diolah IDNFinancials.com. Angka ini turun 2,18% dari periode November 2024, yang mencapai Rp203,76 triliun.

Porsi investasi dari asuransi jiwa konvensional, yang berkontribusi 63,97% terhadap total investasi perusahaan asuransi di pasar saham, turun 1,61% menjadi Rp127,5 triliun.

Sementara itu porsi penempatan investasi di pasar saham oleh perusahaan asuransi umum pada Desember 2024 turun 4,63%, asuransi sosial BPJS turun 3,08%, dan asuransi sosial non-BPJS turun 3,80%.

SBN RI masih jadi instrumen investasi andalan perusahaan asuransi jiwa, dengan porsi penempatan Rp196,17 triliun. Angka ini mewakili 37,98% dari total dana investasi asuransi jiwa pada Desember 2024, yang mencapai Rp516,53 triliun.

Pada periode ini, perusahaan asuransi umum paling banyak menempatkan investasinya paling banyak di SBN RI, dengan alokasi Rp41,7 triliun atau 34,56% dari total investasi. Perusahaan reasuransi juga mengandalkan SBN RI sebagai pilihan, dengan alokasi Rp9,05 triliun atau setara 44,34% dari total investasi.

Sementara itu asuransi non-BPJS paling banyak menempatkan investasinya di SBN RI, dengan alokasi Rp61,87 triliun atau setara 50,45%. Sedangkan asuransi BPJS paling banyak juga di SBN RI, yang mencapai Rp562,6 triliun atau setara 67,39% dari total alokasi investasi. (KR)