IPO MINE oversubscribed 25 kali

JAKARTA – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (10/3), setelah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 25 kali dari saham yang ditawarkan dalam Initial Public Offering (IPO).
Menurut siaran resmi perseroan, MINE berhasil meraup Rp132,34 miliar dari IPO, atas penawaran 612,67 juta saham yang dibanderol dengan harga Rp216 per lembar.
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor penunjang kegiatan pertambangan, MINE menaruh banyak harapan pada potensi pertambangan dan hilirisasi nikel di Indonesia.
“Berkembangnya ekosistem Electric Vehicle (EV/kendaraan listrik) dunia yang membutuhkan dukungan nikel memberi nilai tambah bagi Perseroan untuk meningkatkan keuntungan dalam jangka panjang,” ujar Ivo Wangarry, Direktur Utama MINE, lewat siaran tertulis.
Perlu diketahui, dua proyek eksisting MINE adalah proyek dari PT Weda Bay Nickel dan PT Hengjaya Mineralindo, yang memang bergerak di pertambangan nikel.
Dari segi keuangan, per 31 Agustus 2024, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp1,36 triliun, meningkat 40,8% year-on-year (yoy) dari Rp968,05 miliar.
Hal ini juga sejalan dengan meningkatnya produktivitas kerja, dengan kenaikan total material movement dari penambangan nikel sebesar 47,0% yoy, dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) menjadi 9,8 juta bcm.
Pada penutupan sesi I hari ini, harga MINE berada di level Rp270 per lembar, naik 25% dibandingkan harga pembukaan. (ZH/KR)