TUGU - PT. Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk

Rp 970

+10 (+1,00%)

JAKARTA - Di tengah fluktuasi harga saham akibat tekanan eksternal, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) diprediksi tetap menawarkan dividen dengan yield mencapai 7,9% untuk tahun buku 2024.

Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2018, TUGU secara konsisten membagikan dividen dengan rasio pembayaran (dividend payout ratio/DPR) di kisaran 30-40%.

Mengacu pada tren tersebut, dividen tahun buku 2024 diperkirakan berada di antara Rp210 miliar hingga Rp280 miliar, atau setara dengan jumlah pembagian dividen Rp59,06 sampai Rp78,75 per lembar.

Ryan Santoso, Analis BCA Sekuritas, menilai bahwa potensi yield dividen TUGU cukup menarik, yakni sekitar 5,9% hingga 7,9% pada harga saham Rp1.000 per lembar.

"Yield ini bahkan lebih tinggi dari rata-rata IDX High Dividend 20 tahun lalu yang berada di kisaran 6,7%," kata dia, seperti dikutip dalam keterangan resmi Tugu, Senin (10/3).

Ryan juga menambahkan bahwa jika saham TUGU mengalami koreksi lebih lanjut, hal itu bisa menjadi peluang bagi investor untuk masuk dan mendapatkan yield dividen yang lebih tinggi.

"Saham dengan riwayat dividen besar biasanya mengalami penguatan menjelang RUPS hingga cum date dividen," katanya.

Per hari ini (10/3), saham TUGU bergerak cenderung stagnan, dengan harga pembukaan Rp1.005 dan hanya mencatatkan harga tertinggi Rp1.010 per lembar hingga pukul 15.10 WIB.

Pada tahun sebelumnya, TUGU membagikan dividen sebesar Rp528,96 miliar atau 40% dari laba 2023, dengan yield mencapai 12,7%. Tren serupa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, dengan DPR stabil di level 40%.

Menurut data IDNFinancials.com, kinerja keuangan TUGU tahun 2024 mencatatkan laba bersih sebesar Rp700,85 miliar, angka ini didorong oleh peningkatan premi bruto 10,73% year-on-year (yoy) menjadi Rp8,54 triliun dan kenaikan pendapatan underwriting sebesar 13,8% yoy menjadi Rp2,97 triliun pada tahun 2024.

Kemudian, total aset TUGU mengalami kenaikan 4,82% yoy mencapai Rp26,35 triliun dari tahun sebelumnya, sementara total ekuitas meningkat 2,22% yoy menjadi Rp10,5 triliun sepanjang 2024.

Sebagai informasi, TUGU mencatatkan total risk based capital (RBC) sebesar 432% pada akhir Desember 2024, jauh lebih tinggi dari rata-rata industri di 326%. (DK/ZH)