PTRO - PT. Petrosea Tbk

Rp 3.180

-180 (-5,00%)

JAKARTA – Daftar perubahan kepemilikan saham di atas 5% Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (6/3), menyoroti investor Teguh Patriawan yang membeli 46,89 juta saham perusahaan kelapa sawit PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS). Transaksi yang berlangsung melalui PT Samuel Sekuritas Indonesia ini, menambah porsi kepemilikan Teguh di NSSA dari 10,29% ke 10,48%.

Selain itu, PT Kreasi Jasa Persada juga memborong 17,46 juta saham PT Petrosea Tbk (PTRO). Transaksi melalui PT BNI Sekuritas ini menambah porsi saham Kreasi Jasa Persada di PTRO jadi 41,69%.

Di sektor pelayaran, PT Goldfive Investment Capital membeli 7 juta lembar saham PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) melalui PT Yuanta Sekuritas Indonesia. Pemegang saham pengendali BSML ini kini menguasai 45,64% saham.

Sementara itu, PT Delta Wibawa Bersama membeli 4 juta lembar saham PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) melalui PT Mandiri Sekuritas. Porsi kepemilikan Delta Wibawa Bersama di perusahaan restoran Lucy In The Sky ini pun naik jadi 58,65%.

Di industri makanan, produsen roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) pun membeli 1,37 juta lembar sahamnya dalam rangka buyback. Emiten ini melangsungkan transaksi lewat PT BCA Sekuritas, menambah porsi saham treasurinya menjadi 8,4%.      

Di sisi lain, aksi divestasi terbesar dilakukan oleh Cathay Utima Investment Pte Ltd yang melepas saham PT Suparma Tbk (SPMA). Investor asing ini menjual 30,79 juta saham SPMA melalui PT Bank DBS Indonesia, menyisakan kepemilikan 38,41%.

Prajogo Pangestu juga mengurangi sahamnya di perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Pacific (TPIA) sebanyak 3 juta lembar. Setelah menyelesaikan transaksi tersebut via PT Bahana Sekuritas, porsi sahamnya tetap di kisaran 5,05%.

Dua investor PT MD Entertainment Tbk (FILM) juga kembali melepas saham. PT Samuel Sekuritas Indonesia menjual 327.300 lembar FILM, disusul oleh investor asing Morgan Stanley And Co International Plc yang menjual 275.100 lembar. Sisa saham Samuel Sekuritas di FILM tersisa 5,44%, sedangkan Morgan Stanley masih memegang 11,54%.

Terakhir, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara mengurangi porsi sahamnya di PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET). Meski jumlah saham yang dipegang tidak berubah, porsi saham pengendali ini turun dari 69,38% ke 69,37%. Transaksi penjualan saham dilakukan melalui PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan empat sekuritas lainnya. (KD/KR)