Danantara prioritaskan migas, simak saham PGEO dan BREN

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut investasi Energi Baru Terbarukan (EBT) masuk gelombang dua di Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), menyampaikan pihaknya masih mengidentifikasi proyek EBT yang diusulkan untuk investasi.
"Kami masih mengidentifikasi apa yang mau diusulkan. Khusus untuk EBT, kemarin arahan dari Pak Menteri, mungkin, iya artinya gelombang dua," katanya di Jakarta, Selasa (11/3).
Menurut dia, gelombang pertama dalam investasi BPI Danantara fokus pada minyak gas (migas). Langkah ini sebagai upaya mempercepat pelaksanaan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan pasokan gas besar.
"Kita kekurangan gas banyak. Ini untuk percepatan juga pelaksanaan RUPTL dan masa transisi, gasnya perlu banyak," katanya.
Terkait itu, sejumlah saham emiten industri EBT terkoreksi pada sesi Selasa siang. Harga saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) turun 1,21% atau Rp10 menjadi Rp815 pada pukul 14.20 WIB. Dalam sepekan ini, harga saham terperosok 4,68% atau Rp40 per lembar.
Sementara itu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melandai 1,61% atau Rp100 menjadi Rp6.125 per lembar. Dalam sepekan, harganya sudah turun 0,41% atau Rp25 per lembar. (LK)