RATU - PT. Raharja Energi Cepu Tbk

Rp 4.810

+470 (+11,00%)

JAKARTA - Laba bersih PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) merosot 42,92% year-on-year (yoy) di tahun 2024 dari tahun 2023, meski pendapatan tercatat tumbuh 22,75% yoy.

Dalam Laporan Keuangan Tahun 2024 yang dikutip Rabu (12/3), Alexandra Sinta Wahjudewanti, Direktur Utama RATU, menyampaikan perusahaan mencetak pendapatan bersih US$57,74 juta, naik dari periode serupa tahun 2023 sebesar US$47,04 juta. Pendapatan tersebut berasal dari lifting minyak dan gas (migas) yang dilakukan melalui PT GPI Jabung Indonesia.

Sementara itu, laba kotor emiten ini US$22,45 juta, tergerus 16,27% yoy dari US$26,72 juta, dipicu kenaikan beban pokok pendapatan.

Laba sebelum pajak penghasilan tercatat US$24,76 juta, terkoreksi 245% yoy dari US$32,84 juta, dipengaruhi kenaikan pada beban umum dan administrasi, serta beban keuangan dan bunga. Dengan demikian, laba bersih turun menjadi US$13,87 juta dari US$24,30 juta.

Per 28 Februari 2025, RATU mencatat 2,71 miliar saham dengan kepemilikan saham Pengendali 79,996% dan Nonpengendali 20,004%. Jumlah pemegang saham 23.112 nasabah, dan penerima manfaat akhir pemegang saham yakni Hapsoro. (LK)