Sido Muncul bidik pertumbuhan penjualan 10% tahun ini, ini resepnya!

JAKARTA – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengincar pertumbuhan penjualan hingga 10% year-on-year (yoy) pada 2025, melampaui pertumbuhan tahun lalu yang hanya sebesar 9,9% yoy.
Manajemen SIDO menyampaikan target tersebut dalam earnings call terkait kinerja 2024 dan outlook 2025, yang dihadiri oleh sejumlah analis.
SIDO membukukan penjualan sebesar Rp3,92 triliun pada 2024 kemarin. Dengan proyeksi pertumbuhan 10%, produsen jamu tradisional ini bakal membukukan penjualan sekitar Rp4,3 triliun sepanjang 2025.
Investment Analyst Lead Stockbit Sekuritas Digital, Edi Chandren, melihat pertumbuhan top-line SIDO pada tahun ini akan lebih banyak mendapat dorongan dari volume penjualan produk, dibandingkan dengan kenaikan harga.
Diketahui pada awal tahun ini, SIDO telah menaikkan harga jual Tolak Angin, produk andalan yang menguasai pangsa pasar hingga 72%. Sedangkan harga jual sejumlah produk lain telah naik lebih awal, yaitu pada akhir tahun 2024, merespons kenaikan harga bahan baku.
“Keputusan SIDO untuk kembali menaikkan harga jual akan dilakukan secara selektif, mempertimbangkan kondisi daya beli dan harga bahan baku,” ungkap Edi, dalam catatannya yang disampaikan kepada investor.
Selain itu, SIDO juga memproyeksikan laba bersihnya tumbuh hingga 10% pada 2025. Proyeksi ini jauh lebih tinggi dari konsensus analis, yang berada di kisaran 4%.
Meskipun demikian, Edi menilai SIDO relatif lebih mudah bisa mencapai target pertumbuhan laba bersih tahun ini. “Sehingga konsensus berpotensi meng-upgrade ekspektasinya,” ungkap Edi. (KR)