ANTM - PT. Aneka Tambang Tbk

Rp 1.600

+10 (+0,63%)

JAKARTA – Harga emas di pasar menyentuh rekor tertinggi baru hingga US$2.990,23 per ons, menurut data Intercontinental Excange (ICE), hingga pukul 22.45 EDT, Kamis (13/3).

Investment Analyst Stockbit Sekuritas Digital, Hendriko Gani, menilai kenaikan harga emas saat didorong ketidakpastian kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

“Serta meningkatnya ekspektasi pelonggaran moneter di AS, seiring munculnya kekhawatiran resesi akibat perang dagang,” ungkap Hendriko, dalam update market terbarunya.

Sejak awal tahun ini, harga emas telah menguat lebih dari 13%. Penguatan ini jauh di atas rata-rata kenaikan indeks komposit pasar saham ASEAN sejak awal tahun.

Hendriko menilai penguatan harga emas menjadi katalis positif bagi emiten produsen emas, seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI).

“Karena berpotensi meningkatkan harga jual rata–rata (ASP) dan margin laba perseroan [masing-masing produsen],” ungkap Hendriko.

Menurut pantauan IDNFinancials.com, harga saham BRMS menguat 1,05% hingga pukul 09.47 WIB hari ini. Sementara harga saham PSAB menguat 2,54%, MDKA 1,12%, ANTM 2,61%, dan ARCI 6,35%. (KR)