BEI tambah fitur repo di pasar alternatif, dorong likuiditas

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis fitur transaksi repurchase agreement (repo) di Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) pekan ini.
Dengan fitur ini, investor dapat memperdagangkan Surat Utang Negara (SUN) dengan perjanjian beli kembali, melalui satu platform.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan fitur repo akan memperkuat likuiditas pasar surat utang.
“Transaksi Repo dengan underlying SUN pada platform yang sama dengan transaksi jual beli SUN, akan menjadikan SPPA sebagai pool of liquidity atas perdagangan surat utang di Indonesia.” kata Jeffrey, lewat keterangan resmi.
Jeffrey menambahkan, peran SPPA Repo juga diharapkan mendukung digitalisasi pasar keuangan, yang diinisiasi Bank Indonesia (BI). “Kami percaya SPPA akan memainkan peranan penting dalam ekosistem perdagangan surat utang dan pasar uang di Indonesia,” imbuh Jeffrey.
Transaksi SPPA mencapai Rp246,1 triliun pada 2024, naik 76% dari tahun sebelumnya. Pengguna juga SPPA meningkat 95% sejak awal implementasi, mencapai 39 institusi.
BEI menargetkan ke depannya akan lebih banyak pelaku pasar yang bergabung di SPPA. (KR)