BBKP - PT. Bank KB Bukopin Tbk

Rp 50

0 (0%)

JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP), membukukan rugi bersih sepanjang tahun 2024 naik 2,07% year-on-year (yoy) menjadi Rp6,15 triliun, meskipun pendapatan naik.

“Kerugian ini sebagian besar disebabkan adanya pencatatan beban non-recurring yang diperlukan untuk mempersiapkan profitabilitas di tahun 2025,” jelas manajemen lewat siaran resminya.

Dikutip dari keterbukaan informasi, pendapatan bunga bersih (NII) BBKP mencapai Rp909 miliar pada 2024, atau naik 49,20%.

“Pertumbuhan NII ini ditopang dari peningkatan pendapatan bunga sebesar 12,20% dan diimbangi dengan pengendalian beban bunga yang meningkat sebesar 6,17%,” tambah manajemen.

Di sisi lain, total kredit BBKP justru turun hingga 6,17% menjadi Rp44,6 triliun. Hal ini, menurut manajemen, sesuai dengan strategi pengendalian kualitas kredit, yang diindikasikan oleh penurunan loan-at-risk (LAR) menjadi 23,10% dari sebelumnya 39,77%.

Tidak hanya itu, gross non-performing loan (NPL) turun menjadi 8,74% dari 9,70%, sementara NPL net turun topis dari 4,95% menjadi 4,38%.

Dari segi likuiditas bank, BBKP masih mampu membukukan pertumbuhan CASA (Current Account Savings Account) sebesar 29,92%, sehingga mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 2,85%.

BBKP diketahui tengah menjalani proses transformasi besar-besaran sejak menjadi bagian dari institusi keuangan terbesar asal Korea Selatan, KB Financial Group (KBFG). 

“Dengan berbagai pencapaian positif dan langkah-langkah strategis ini, kami optimis KB Bank dapat mencatatkan laba bersih di tahun 2025,” tutup Tom (Woo Yeul) Lee, Direktur Utama KB Bank, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (17/3). (EF/ZH)