SBMA siap ekspansi ke sektor minyak, gas dan pertambangan

JAKARTA - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) optimistis meraih kinerja positif sepanjang 2025, seiring meningkatnya permintaan gas industri di Kalimantan.
Direktur SBMA, Julianto, menyatakan peluang bisnis yang terus berkembang di sektor ini akan menjadi pendorong utama pertumbuhan perusahaan.
“Perusahaan berencana memfokuskan investasi pada tiga aspek utama, yaitu pengembangan pasar, diversifikasi produk, dan penguatan sumber daya manusia,” kata Julianto dalam keterangan resminya, Senin (17/3).
Ia menambahkan SBMA juga akan meningkatkan utilitas pabrik dan ekspansi ke sektor strategis seperti minyak dan gas, pertambangan, serta medis. Dengan strategi ini, kata Julianto, perseroan dapat memenuhi kebutuhan gas industri yang terus meningkat dan memperkuat posisinya di pasar nasional.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan kebutuhan gas di Kalimantan akan mencapai 999,21 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2027, dengan kebutuhan gas industri sebesar 229 MMSCFD.
“Untuk memenuhi permintaan ini, berbagai proyek infrastruktur gas tengah dirancang, termasuk pembangunan jaringan pipa gas bumi Trans Kalimantan,” kata dia.
Menurut data IDNFinancials.com, SBMA pendapatan SBMA naik 17,74% year-on-year (yoy) menjadi Rp96,6 miliar per 30 September 2024. Laba bersihnya juga melonjak 103,96% menjadi Rp9,7 miliar.
Dari sisi profitabilitas, Return on Equity (ROE) SBMA meningkat dari 2,22% ke 4,33%. Sementara Return on Assets (ROA) perseroan juga meningkat jadi 3,43%.
“Hal ini mencerminkan efektivitas perusahaan dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba,” ujar Julianto. (DK/KR)