BBCA - PT. Bank Central Asia Tbk

Rp 8.500

-25 (0%)

JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencetak laba bersih Rp4,2 triliun pada Februari 2025 untuk bank only, tumbuh 12% year-on-year (yoy).

Pertumbuhan itu menambah perolehan laba bersih BBCA pada dua bulan pertama (2M) 2025 menjadi Rp9 triliun, tumbuh 8,4%. Pertumbuhan ini di atas estimasi konsensus, yang memperkirakan pertumbuhan laba pada 2M 2025 hanya 7%.

Investment Analyst Stockbit Sekuritas Digital, Everson Sugianto, mengatakan kinerja bank only BBCA pada Februari 2025 sebagai “performa yang mixed.”

Ia menyoroti Cost of Credit (CoC) BBCA pada periode tersebut kembali melandai, yang berada di level 0,05% untuk periode Februari dan 0,4% untuk 2M 2025.

Namun di sisi lain, bank dengan kapitalisasi pasar terbesar ini, tengah menghadapi tantangan likuiditas yang semakin ketat. Hal ini terlihat pada Loan to Deposit (LDR) perseroan yang tembus ke level 80,6% pada 2M 2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu di level 73,5%.

“Meski pengetatan likuiditas (kenaikan LDR) merupakan permasalahan se-industri, BBCA tetap memiliki likuiditas yang relatif baik dibandingkan dengan big 4 banks lainnya,” ungkap Everson.

Adapun total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh BBCA pada Februari 2025 adalah sebanyak Rp1.118 triliun, yang terdiri atas dana murah Rp992 triliun dan deposito berjangka Rp196 triliun. (KR)