TPIA - PT. Chandra Asri Pacific Tbk

Rp 7.200

+75 (+1,00%)

JAKARTA - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mencatat kerugian sebesar US$69,16 juta pada tahun 2024, meningkat 105,9% dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$33,57 juta.

Berdasarkan laporan keuangan terbarunya, kerugian TPIA membengkak seiring dengan penurunan pendapatan 17,4%, menjadi sebesar US$1,79 miliar pada 2024. Di tahun sebelumnya, pendapatan emiten milik Prajogo Pangestu ini mencapai US$2,15 miliar.

Pendapatan TPIA pada 2024 berasal dari segmen kimia, dengan kontribusi sebesar US$1,69 miliar. Sisanya sebesar US$100,9 juta berasal dari segmen infrastruktur.

TPIA telah menekan beban pokok pendapatannya pada 2024 hingga 16,4% menjadi US$1,74 miliar.

Suryandi, Direktur TPIA, mengatakan perseroan masih punya likuiditas yang solid meskipun pendapatannya turun dan laba bersihnya membengkak.

Dana likuid yang dimiliki oleh TPIA, kata Suryandi, mencapai US$2,4 miliar per 31 Desember 2024. Ini terdiri atas kas dan setara kas US$1,4 miliar, marketable securities US$0,8 miliar, dan available commited revolving credit facilities US$0,2 miliar.

TPIA baru-baru ini juga mengumumkan salah satu proyeknya yaitu Pabrik Chlor Alkali – Dichloride (CA-EDC) di Cilegon telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Pabrik ini dibangun untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan kimia. (DH/KR)