JAKARTA - Surplus neraca perdagangan melesat 274,31% menjadi US$3,11 miliar pada Februari 2025 dari Februari 2024 senilai US$832,7 juta.

Dalam siaran pers dikutip Selasa (18/3), Sarpono, Direktur Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan pertumbuhan surplus neraca perdagangan disumbang oleh kenaikan neraca perdagangan nonmigas menjadi US$4,84 mililar dari US$2,59 miliar. Sementara itu, defisit neraca perdagangan menyusut menjadi US$1,42 miliar dari US$1,76 miliar.

Selain itu, BPS mencatat total ekspor migas dan nonmigas US$21,98 miliar, tumbuh 11,18% dari US$19,27 miliar. Nilai ekspor migas US$1,14 miliar dan nonmigas US$20,83 miliar. Total impor migas dan nonmigas naik tipis menjadi US$18,86 miliar dari US$18,44 miliar. Impor migas US$2,86 milliar dan nonmigas US$15,99 miliar. 

Surplus perdagangan sepanjang Januari-Februari 2025 tercatat US$6,60 miliar, naik 133,45% dari periode serupa tahun 2023 senilai US$2,83 miliar. Ini disebabkan kenaikan surplus neraca nonmigas menjadi US$9,75 miliar dari US$5,89 mililar, sedangkan defisit neraca migas naik tipis menjadi US$3,14 miliar dari US$3,06 miliar.(LK)