INTP pakai sampah Bantar Gebang jadi sumber energi pengganti batu bara

JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) terus berinovasi dalam penggunaan bahan bakar alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada batubara. Salah satu langkah terbaru perusahaan adalah memanfaatkan sampah sebagai sumber energi dalam proses produksinya.
Presiden Direktur INTP, Christian Kartawijaya, menyampaikan bahwa porsi biaya energi berbahan bakar batu bara mencapai hampir 50% dari total biaya perusahaan, sehingga penting untuk mendapatkan alternatif sumber energi demi efisiensi. Saat ini, lanjutnya, sekitar 21% energi yang digunakan perusahaan berasal dari bahan bakar alternatif.
"Bahan bakar alternatif ini mencakup sekam padi, bonggol jagung, wood chips, dan yang terbaru, municipal waste atau sampah masyarakat," ujar Christian Kartawijaya (tengah) dalam acara "Meet The CEO", sebuah program wawancara khusus IDNFinancials.com yang kali ini berkolaborasi dengan Suara.com, Kamis (14/3).
Dalam acara ini Christian diwawancarai oleh Mohamad Teguh, Pemimpin Redaksi IDNFinancials.com dan Suwarjono, Pemimpin Redaksi Suara.com.
“Sampah yang digunakan berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang,” katanya. Sampah tersebut diolah melalui proses pencacahan, pengeringan, serta pemisahan material yang tidak dapat digunakan. Setelah itu, sampah diubah menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam produksi semen.
Saat ini, INTP mengolah sekitar 2.000 hingga 2.500 ton sampah per hari, yang menghasilkan sekitar 700 ton bahan bakar alternatif. “Perusahaan juga berencana mengembangkan proyek serupa di Jakarta Utara dengan kapasitas pengolahan hingga 3.000 ton sampah per hari,” kata Christian.
Di negara maju seperti Belgia dan Jepang, penggunaan bahan bakar alternatif dari sampah sudah mencapai 90%. Namun, di Indonesia, penerapan teknologi ini masih menghadapi tantangan regulasi. Meski begitu, Indocement telah bekerja sama dengan 8-10 pemerintah daerah untuk mendukung pengelolaan sampah menjadi energi.
Selain memberikan manfaat bagi lingkungan, pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar juga lebih ekonomis dibandingkan energi konvensional. Indocement berharap langkah ini bisa menjadi solusi dalam mengatasi masalah sampah sekaligus mengurangi emisi karbon dari industri semen.
Penjelasan Christian lebih lengkap bisa di lihat melalui video berikut ini. (DK)