BJTM - PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

Rp 500

+12 (+2,00%)

JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau biasa disebut Bank Jatim, menegaskan komitmennya untuk tetap membagikan dividen meskipun laba bersihnya turun pada 2024.

Bank Jatim mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,30 triliun pada 2024, turun 12% dari Rp1,47 triliun pada 2023. Penurunan ini ditengarai akibat kenaikan cadangan provisi sebesar 88% atau sebesar Rp1,27 triliun.

Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, menyatakan kebijakan dividen merupakan kewenangan pemegang saham, terutama pemegang saham pengendali, yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).

"Ini sesuai dengan kebijakan dividen yang selama ini diterapkan, yaitu sebesar 50-55% dari laba bersih," kata Busrul, dalam keterbukaan informasi, Jumat (21/3).

Meskipun laba bersihnya turun, Busrul memastikan kepentingan pemegang saham tetap menjadi prioritas. Ia juga mengisyaratkan bahwa besaran dividen tahun buku 2024 berpotensi meningkat, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Jika melihat historisnya, tentu dividen akan mengalami kenaikan dari waktu ke waktu," tambahnya.

Seperti di beritakan IDNFinancials.com sebelumnya, Bank Jatim konsisten membagikan dividen sejak melakukan penawaran umum perdana (IPO). Nilai nominal dividen yang dibagikan bahkan terus meningkat setiap tahun sejak 2013.

Dengan laba yang lebih rendah pada 2024, Bank Jatim diperkirakan menaikkan rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio/DPR) di atas 55%. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, perseroan menetapkan DPR sebesar 55,55% untuk membagikan dividen Rp54,39 per saham.

Keputusan final mengenai dividen akan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Jatim, yang dijadwalkan pada 24 April 2025. (DK/KR)