JAKARTA – Bursa efek Turki, Borsa Istanbul, kembali ke pekan terburuknya seperti saat terjadi krisis keuangan global pada 2008.

Sepekan kemarin, Borsa Istanbul 100 Index turun 14,99%. Indeks ini kembali menuju posisi terendahnya sejak November 2024 kemarin.

Nilai tukar mata uang lira terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pun turun sekitar 4% dalam sepekan, ke level 37,9 per dolar AS pada Jumat (21/3) kemarin. Ini merupakan posisi terendah sepanjang sejarah.

Pemerintah Turki pada Rabu kemarin baru saja menangkap politisi sekaligus Walikota Istanbul, Ekrem Imamoglu, lantaran menjadi oposisi Presiden Recep Tayyib Erdogan.

Penangkapan Ekrem membuat tensi politik Turki semakin memanas, hingga memicu aksi protes besar-besaran di jantung pemerintahan Turki.

Analis JPMorgan menilai saat ini instrumen obligasi jadi satu-satunya harapan pasar modal Turki. “Kami harap Pemerintah Turki bisa memprioritaskan stabilisasi pasar dalam beberapa hari mendatang,” kata Analis JPMorgan seperti dikutip Reuters, menanggapi ambruknya pasar saham Turki. (KR)