JAKARTA – Investor asing telah membawa kabur dana sebesar Rp28,10 triliun dari pasar saham Indonesia sejak awal tahun hingga 20 Maret 2025, menurut data Bank Indonesia (BI).

Investor asing mengalihkan investasinya di Indonesia pada instrumen SBN (Surat Berharga Negara) dan SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia), pada periode tersebut.

Menurut data BI, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp23,87 triliun di instrumen SBN. Sementara total net buy asing di instrumen SRBI mencapai Rp8,58 triliun.

Aksi beli asing di kedua instrumen pendapatan tetap itu, kontradiktif dengan posisi premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia untuk jangka waktu 5 tahun ke level 88,51 basis points (bps) pada 20 Maret 2025. Pada pekan sebelumnya, premi CDS Indonesia untuk jangka waktu yang sama, masih berada di level 81,20 bps.

Kenaikan premi pada umumnya mengindikasikan risiko yang lebih besar, terhadap gagal bayar (default) dari aset yang dilindungi oleh CDS tersebut.

Menyikapi hal tersebut, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.

“Untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resminya, dikutip Senin (24/3) hari ini. (KR)