Pendirian Danantara, pemerintah alihkan 53,19% saham BBRI

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyampaikan pengalihan 80,61 miliar lembar saham Seri B milik pemerintah, atau setara 53,19% saham, kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), pada 22 Maret 2025 lewat mekanisme inbreng.
Agustya Hendy Bernadi, Corporate Secretary BBRI, menyampaikan bahwa sebagai bagian dari transformasi kepemilikan, saham tersebut kini berada di bawah kendali BKI, perusahaan holding operasional yang sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah.
Proses pengalihan saham ini dilaksanakan sesuai Undang-Undang BUMN (UUBUMN) dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 Tahun 2025.
“Negara RI tetap menjadi pemegang saham pengendali (ultimate beneficial owner) melalui kepemilikan satu saham Seri A Dwiwarna, yang memberikan hak istimewa kepada Menteri BUMN dalam keputusan strategis perusahaan,” ungkap Agustya dalam keterangan resminya, Senin (24/3).
Ia menambahkan bahwa pengalihan tidak mengubah status BBRI yang tetap sebagai Badan Usaha Milik Negara.
Sebagaimana telah diketahui, pemerintah resmi melakukan pengalihan saham seri B dari tujuh BUMN kepada BKI menggunakan skema inbreng sebagai bagian dari pendirian holding operasional Danantara, BKI. Langkah strategis ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 Tahun 2025 yang diteken pada 21 Maret 2025.
BKI akan mengelola saham dari sejumlah perusahaan besar untuk memperkuat sinergi antar-BUMN serta meningkatkan daya saing nasional.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (24/3), berikut adalah tujuh perusahaan BUMN yang sahamnya dialihkan ke BKI: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).
Pada perdagangan sesi I hari ini, Senin (24/3), pukul 11.30 WIB, harga saham BBRI berada di level Rp3.580, turun 3,24% atau -120 poin. Harga sahamnya merosot 6,77% dalam sepekan terakhir, dan 8,93% dalam sebulan terakhir. (EF/ZH)