Laba naik 22,05%, saham PGAS menguat di sesi I

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan pertumbuhan laba 22,05% pada 2024 dari tahun 2023. Capaian itu seiring kenaikan pendapatan dan laba sebelum pajak penghasilan.
Dalam Laporan Keuangan Tahun 2024 yang dipublikasikan Rabu (26/3), Arief Setiawan Handoko, Direktur Utama PGAS menyampaikan pendapatan tumbuh 3,89% menjadi US$3,78 miliar, dari US$3,64 miliar pada 2023.
Kontributor pendapatan terbesar dari pihak ketiga, namun penyumbang pertumbuhan pendapatan tertinggi dari pihak berelasi. Pendapatan dari pihak berelasi naik 10,34% menjadi US$1,37 miliar dari US$1,24 miliar dan pendapatan dari pihak ketiga US$ 2,41 miliar, naik tipis 0,58% dari US$2,39 miliar.
Laba kotor US$757,30 juta, naik 3,24% dari US$733,57 juta dan margin laba kotor 20% terkoreksi tipis dari sebelumnya di level 20,11%. Laba operasi tercatat US$522,65 juta, melandai 3,64% dari US$542,41 juta.
Namun, laba sebelum pajak penghasilan naik 10,38% menjadi US$578,28 juta dari US$523,88 juta ditopang kenaikan laba dari ventura bersama, pendapatan keuangan, laba kurs, dan penurun beban keuangan, termasuk provisi atas kontrak yang merugi.
Sementara itu, laba tahun berjalan tercatat US$439,63 juta, naik 16,73% dari US$376,61 juta dan laba bersih US$339,42 juta, menguat dari US$278,09 juta
Sejalan dengan penguatan kinerja PGAS, saham emiten ini menguat 4,33% atau Rp65 menjadi Rp1.565 per saham pada pukul 11.40 WIB. Harga dibuka pada level Rp1.505, dengan harga tertinggi tercatat pada Rp1.580, dan terendah Rp1.505.
Dalam sepekan, saham emiten ini naik 4,32% atau Rp65, namun dalam sebulan, terkoreksi 3,10% atau Rp50. (LK)