Sigmantara Alfindo lepas 6,35 miliar AMRT, tinggal 37,89%

JAKARTA – Daftar perubahan kepemilikan saham di atas 5% Bursa Efek Indonesia, Senin (24/3), menyoroti PT Sigmantara Alfindo, pemegang saham mayoritas PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), yang melepas 6,35 miliar saham. Pengendali tersebut menjual saham lewat BUT Standard Chartered Bank dan PT Korea Investment And Sekuritas Indonesia, sehingga porsi sahamnya turun dari 53,19% ke 37,89%. AMRT adalah perusahaan yang bergerak di bidang minimarket.
Perusahaan holding MNC Group, PT MNC Asia Holding Tbk, lalu menjual 15 juta lembar saham PT MNC Land Tbk (KPIG), anak usahanya di bidang properti. Setelah menyelesaikan penjualan lewat PT MNC Sekuritas, investor ini kini memegang sekitar 9.11% KPIG.
Lalu, PT Nusantara Makmur Lestari, pemegang 9,6% saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS), mengurangi 1,71 juta saham di produsen kelapa sawit ini melalui PT Panin Sekuritas Tbk.
Lim Oi Wah tercatat menjual 27,43 juta saham PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) via PT Surya Fajar Sekuritas. Investor individu ini kini memiliki 6,17% saham emiten penyertaan modal tersebut.
Lalu, investor asing BBH Luxembourg S/A Fidelity Funds menjual 2,40 juta saham PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) melalui Citibank N.A. Sahamnya di emiten distributor produk kamar mandi TOTO Jepang ini tersisa menjadi 5,05%.
Sementara itu, Emtek atau PT Elang Mahkota Teknologi Tbk memborong saham di dua emiten sekaligus. Pertama, investor ini membeli 100 juta saham operator rumah sakit PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) lewat PT CLSA Sekuritas Indonesia. Lalu, mereka juga membeli 42,38 juta saham emiten media PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) lewat PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Porsi saham Emtek di SAME sebesar 79,04%, sedangkan di SCMA sebesar 63,63%.
Penambahan saham selanjutnya dilakukan oleh PT Surya Perkasa Sentosa dengan membeli 38,81 juta saham distributor bahan bakar PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS). Pengendali ini memperkokoh kendalinya ke 79,79% setelah membeli saham lewat PT Investindo Nusantara Sekuritas.
Pengendali MIKA, yaitu PT Griyainsani Cakrasadaya, juga membeli tambahan saham di operator rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), sebanyak 5,56 juta lembar. PT Mandiri Sekuritas memfasilitasi pembelian ini, dan porsi saham investor tersebut naik tipis ke 64,16%.
Terakhir, sebanyak 4,5 juta saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ditambahkan ke portofolio PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Investor tersebut membeli saham lewat PT Ciptadana Sekuritas Asia dan kini memegang 20,3% saham di emiten pertambangan bijih logam ini. (KD)
Baca petunjuk pasar hanya di IDNFinancials.com!