NICL - PT. PAM Mineral Tbk

Rp 298

+6 (+2,00%)

JAKARTA - PT PAM Mineral Tbk (NICL) optimistis harga nikel akan mengalami kenaikan pada 2025.

Ruddy Tjanaka, Direktur Utama NICL, menyebut ada sejumlah katalis dari pasar global yang berpotensi mendorong lonjakan harga nikel.

"Salah satu pemicu utama adalah penutupan tambang nikel di negara-negara dengan biaya produksi tinggi, seperti Australia, Filipina, dan beberapa negara di Eropa. Pengurangan pasokan ini akan berdampak pada kenaikan harga nikel secara global," kata Ruddy dalam keterbukaan informasi, Rabu (26/3).

Selain itu, permintaan nikel diperkirakan meningkat, seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik dan baja stainless. Situasi ini, kata Ruddy, menguntungkan Indonesia sebagai produsen nikel terbesar dunia, terutama dengan adanya rencana beberapa negara untuk mengembangkan hilirisasi industri nikel di dalam negeri.

"Dengan meningkatnya kebutuhan nikel untuk baterai kendaraan listrik, kami melihat peluang besar untuk mempertahankan pertumbuhan bisnisnya," katanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, harga nikel mengalami fluktuasi yang cukup tajam. Harga nikel sempat mencapai puncaknya pada 2022, di level US$30.048 per ton, sebelum turun drastis 44,75% pada 2023 menjadi US$16.603 per ton.

Sejalan dengan optimisme tersebut, NICL telah mendapatkan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024-2026, dengan target volume penjualan mencapai 7 juta WMT.

Perseroan juga berhasil meningkatkan efisiensi dan volume produksi di tengah tantangan pasar. Efisiensi ini mendorong pertumbuhan penjualan NICL pada 2024, hingga 25%.

Saat ini, NICL mengelola Izin Usaha Pertambangan (IUP) di dua lokasi utama, yaitu 198 hektare di Desa Laroenai, Sulawesi Tengah, serta 576 hektare di Desa Lameruru, Sulawesi Tenggara, yang dikelola melalui anak usaha PT Indrabakti Mustika (IBM).

Menurut data IDNFinancials.com, pendapatan NICL naik 26,37% menjadi Rp1,44 triliun pada 2024. Sementara laba bersihnya juga melonjak 1.081%, menjadi Rp318,04 miliar pada 2024. (DK/KR)