INDY - PT. Indika Energy Tbk

Rp 1.175

-10 (-1,00%)

JAKARTA - Laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 91,57% pada 2024 dari tahun 2023 seiring penurunan pendapatan kisaran 19,16%.

Dalam Laporan Keuangan Tahun 2024 dikutip Jumat (28/3), M Arsjad Rasjid, Direktur Utama INDY menyampaikan perusahaan membukukan pendapatan US$2,44 miliar, terkoreksi dari US$3,02 miliar. Kontributor pendapatan terbanyak dari segmen Kontrak dan Jasa US$296,51 miliar, naik 7,94% dari US$274,69 miliar, diikuti Penjualan Batubara di domestik dan ekspor US$2,05 miliar, turun 22,61% dari US$2,65 miliar, dan Lainnya US$96,45 juta, melandai 2,57% dari US$98,99 juta.

Merujuk pada segmen operasi Grup Indika, Sumber Energi menyumbang pendapatan US$2,05 miliar, melandai 22,87% dari US$2,66 miliar; Jasa Energi US$238,10 juta, naik 8,18% dari US$220,53 juta; Logistik dan Infrastruktur US$38,81 juta, stabil dari US$38,89 juta; Bisnis Hijau US$37,98 juta, melesat 241,95% dari US$11,10 juta; Ventura Digital US$14,62 juta, naik 73,79% dari US$8,41 juta; Mineral US$6,70 juta, naik 10% dari US$6,09 juta; dan Lainnya US$56,75 juta, merosot 28,66% dari US$79,55 juta.

Laba kotor tercatat turun 39,54% menjadi US$332,69 juta dari US$551,97 juta dan margin laba kotor 13,59%, melandai dari margin laba kotor sebelumnya di level 18,23%. Laba sebelum pajak turun 64,39% menjadi US$84,88% dari US$238,43 juta dan laba bersih tahun berjalan turun 78,93% menjadi US$31,81 juta dari US$151,04 juta. 

Sebelumnya, Retina Rosabai, Direktur INDY menyampaikan rerata harga jual batu bara turun pada triwulan III 2024 dibandingkan periode serupa tahun 2023, yang mana 77% pendapatan perusahaan dari sektor batu bara. (LK)