Gempa 7,7 SR di Myanmar tewaskan lebih dari 144 orang

JAKARTA – Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Ritcher (SR) mengguncang Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, pada Jumat (28/3) siang kemarin. Lebih dari 144 orang di Myanmar dan 9 orang di Thailand dilaporkan tewas, serta ratusan lainnya terluka.
Bencana alam ini sejumlah meruntuhkan gedung bertingkat hingga jembatan di Mandalay. Sebuah video amatir bahkan menunjukkan ambruknya gedung pencakar langit yang tengah dibangun di Bangkok.
Pemerintahan Myanmar, yang dipimpin oleh junta militer, telah menyatakan keadaan darurat di sejumlah wilayah. “Negara akan segera mengatasi situasi ini secepat mungkin, menjalankan operasi penyelamatan, serta menyediakan bantuan kemanusiaan,” ungkap Pemerintah Myanmar, dalam kanal Telegram resminya.
Deputi Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, mengatakan situasi di Bangkok cukup kritis. Namun pemerintah belum mengumumkan keadaan darurat.
Beberapa saat setelah gempa ini, Bursa Efek Thailand (SET) memberlakukan trading halt atau penghentian perdagangan sementara. “Akan mulai dibuka pada Senin, 31 Maret 2025,” tulis SET dalam keterangan resminya.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, dalam akun X pribadinya, menyampaikan India siap memberikan segala bentuk bantuan yang memungkinkan. United Nations (UN) juga menyatakan siap mengirim dana bantuan secepatnya.
Sementara itu Amnesty Internasional mendesak militer Myanmar, yang telah mengudeta pemerintahan sejak 2021, agar segera membuka akses bagi bantuan dari luar negeri. (KR)