Prabowo Subianto akan perluas mitra dagang hadapi kebijakan Trump

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto akan memperluas mitra dagang merespon kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menerapkan tarif timbal balik (reciprocal) produk impor.
Langkah itu merupakan salah satu dari tiga kebijakan Presiden Prabowo Subianto, untuk memastikan keberlanjutan ekonomi domestik imbas kebijakan AS.
Noudhy Valdryno, Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) menyampaikan langkah tersebut mengantisipasi gejolak global imbas kebijakan tarif AS.
"Tiga langkah Presiden Prabowo mencakup perluasan mitra dagang, mempercepat hilirisasi sumber daya alam, dan memperkuat resiliensi konsumsi dalam negeri," katanya mengutip Antaranews.com, Jumat (4/4).
Menurut Noundhy, Presiden Prabowo Subianto ingin membuktikan perekonomian Indonesia dapat tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global. Tiga kebijakan tersebut, kata Noudhy, akan diperkuat dengan strategi geopolitik yang matang sehingga mampu melewati gejolak ekonomi.
Indonesia menghadapi tarif reciprocal 32% dari Pemerintah AS, yang resmi disampaikan Presiden Donald J. Trump, Rabu (2/4) waktu setempat. Terdapat lebih dari 12 negara mitra dagang utama AS yang kena kebijakan tarif tersebut. Tiga urutan teratas dalam daftar tarif itu antara lain, China, Uni Eropa, dan Vietnam.
Saat ini, Indonesia telah bergabung dalam BRICS, blok geopolitik kerja sama multilateral yang menjadi pesaing Blok G7. Blok iniberanggotakan Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan AS. (LK)