LPKR - PT. Lippo Karawaci Tbk

Rp 82

+2 (+3,00%)

JAKARTA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), pengelola real estate dan mall, mencatat lonjakan laba bersih 30 kali lipat lebih tinggi pada 2024, meski pendapatannya menyusut 32% year-on-year (yoy).

Berdasarkan laporan keuangan terbarunya, LPKR membukukan pendapatan sebesar Rp11,5 triliun pada 2024, turun 31,95% dari Rp16,9 triliun pada 2023.

Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya kontribusi pendapatan segmen healthcare, terutama setelah dekonsolidasi kinerja keuangan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) pada Juni 2024 lalu.

Perlu dicatat, LPKR telah mendivestasikan porsi sahamnya di SILO tahun lalu, dan kini hanya menggenggam 29,09% saham emiten rumah sakit tersebut.

Namun, kontribusi pendapatan dari segmen real estate tumbuh 14% menjadi Rp5,03 triliun, dan segmen gaya hidup (mall dan hotel) menunjukkan pertumbuhan 13% menjadi Rp1,4 triliun.

“LPKR mencapai prapenjualan FY24 sebesar Rp6,01 triliun, mencapai 112% dari target pra-penjualan FY24,” sebut manajemen dalam lembar Paparan Publik LPKR minggu lalu (28/3). Penjualan real estate didominasi oleh rumah tapak, disusul ruko, dan apartemen high-rise.

Sementara itu, pendapatan segmen gaya hidup didominasi pendapatan mall (+22%) sebesar Rp682 miliar dan pendapatan hotel (+11%) sebesar Rp497 miliar, dengan tingkat okupansi terjaga di level 69%.

Dengan kinerja yang cukup solid dan divestasi SILO, LPKR mampu mencatatkan laba bersih melonjak signifikan hingga 3.006% menjadi Rp18,75 triliun pada 2024.

“Fokus kami pada perbaikan operasional, disiplin keuangan, dan penciptaan nilai kepada pelanggan telah berhasil terwujud menjadi kinerja yang solid di seluruh bisnis properti, perawatan kesehatan, maupun gaya hidup,” ujar John Riady, Group CEO Lippo Indonesia, dalam siaran pers, Jumat (28/3). (ZH/KR)