Pemerintah Indonesia akan kumpulkan pengusaha, tanggapi tarif Trump

JAKARTA – Pemerintah Indonesia akan mengumpulkan pengusaha dari beragam industri, untuk merumuskan kebijakan strategis merespons tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan saat ini pemerintah masih mencermati potensi dampak kebijakan tarif AS terhadap Indonesia, khususnya pada industri padat karya berorientasi ekspor seperti tekstil dan alas kaki.
“Karena ini masih dinamis dan masih perlu working group untuk terus bekerja, bapak presiden minta kita bersurat sebelum tanggal 9 April 2025,” kata Airlangga, dalam keterangannya, Minggu (6/4) hari ini.
Airlangga menambahkan, pemerintah menjadwalkan pertemuan dengan asosiasi pelaku usaha untuk menjaring masukan terkait kebijakan tarif yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada Rabu (2/4) lalu. Pertemuan itu dijadwalkan pada Senin (7/4).
“Besok seluruh industrinya akan diundang untuk mendapatkan masukan terkait dengan ekspor mereka dan juga terkait dengan hal-hal yang perlu kita jaga, terutama sektor padat karya,” jelas Airlangga.
Seperti diberitakan IDNFinancials.com sebelumnya, AS mengenakan tarif universal 10% kepada semua produk impor, serta tambahan tarif resiprokal untuk 57 negara mitra dagang termasuk Indonesia. (KR)