JAKARTA – Indeks FTSE 100 langsung turun 5,55% hanya delapan menit setelah perdagangan dibuka hari ini (7/4). Penurunan tajam ini membuktikan indikasi tren negatif lanjutan di pasar saham Eropa dan AS sepanjang pekan ini, setelah pengumuman kebijakan kenaikan tarif oleh Presiden Donald Trump pada Rabu (2/4) lalu.

Tekanan terhadap pasar saham Inggris sudah terlihat sejak pekan lalu, dengan penurunan 7% pada Indeks FTSE 100 sepanjang minggu. Penurunan paling tajam terjadi pada Jumat (4/4), ketika indeks anjlok hampir 5%, menempatkannya pada level terendah sejak pandemi COVID-19 pada 2020.

Tak hanya FTSE, indeks saham negara Eropa lainnya juga ikut terdampak oleh gejolak global ini. Indeks DAX Jerman ambles 7,6%, sementara indeks CAC 40 Prancis merosot 7% di pembukaan pasar.

Menurut Dharshini David, Wakil Editor Ekonomi BBC, penurunan tajam pada harga saham kini lebih banyak dipicu oleh kekhawatiran pasar dan spekulasi negatif alih-alih faktor fundamental. “Ada kekhawatiran akan resesi yang mungkin terjadi di akhir tahun ini, atau tahun depan,” ujarnya.

BBC memang melaporkan bahwa Goldman Sachs kini telah menaikkan proyeksi risiko resesi AS dalam 12 bulan ke depan dari 35% menjadi 45%, sedangkan JP Morgan memperkirakan risiko resesi AS mencapai 60%. (ZH)