NINE - PT. Techno9 Indonesia Tbk

Rp 195

-21 (-10,00%)

JAKARTA – Dua pemegang saham pengendali PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), yakni Noprian Fadly dan Heddy Kandou, kembali melepas sebagian besar saham mereka pada tanggal 26 Maret 2025, sebagai bagian dari proses akuisisi yang sedang berlangsung.

Nuzwan Gufron, Direktur Utama NINE, menjelaskan bahwa Noprian yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama, melepas 105,26 juta lembar saham senilai Rp2 miliar, sementara Heddy menjual 52,63 juta lembar saham senilai Rp1 miliar. Menariknya, seluruh transaksi ini dilakukan di harga akuisisi sebesar Rp19 per saham, jauh di bawah harga pasar saat ini.

Pasca transaksi tersebut, kepemilikan Noprian menyusut menjadi 67,3 juta lembar saham atau setara 3,12% dari sebelumnya 172,58 juta lembar (8%). Adapun Heddy kini menguasai 962,67 juta lembar saham (44,63%), dari yang sebelumnya sebanyak 1,02 miliar lembar saham (47,07%).

"Tujuan dari transaksi dua pengendali ini adalah sebagai bagian dari tahapan akuisisi yang diatur dalam CSPA dengan kepemilikan saham langsung," ungkapnya, dalam keterangan resminya, dikutip Senin (7/4).

Sebagai catatan, pada 24 Januari 2025, Nuzwan mengungkapkan bahwa NINE akan diakuisisi oleh Poh Group, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor sumber daya alam dan engineering, dengan nilai akuisisi sebesar Rp28 miliar atau 70% saham NINE di harga Rp19 per lembar saham. Saham yang akan diakuisisi mencakup milik Noprian (12%), Heddy (51,95%), dan pemegang saham minoritas lainnya.

Dengan demikian, aksi jual saham oleh dua pengendali tersebut merupakan bagian integral dari tahapan akuisisi oleh Poh Group.

Di tengah proses ini, harga saham NINE di pasar justru menunjukkan pergerakan signifikan. Pada penutupan perdagangan Kamis (27/4), saham NINE tercatat di level Rp195, jauh di atas harga akuisisi. Namun, dalam sepekan, saham ini justru terkoreksi 40,91%, dan 8,88% dalam sebulan terakhir. (EF)