Pesan CEO JPMorgan Jamie Dimon terkait perang tarif

NEW YORK – CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, memperingatkan perang dagang dapat memberikan konsekuensi negatif dalam jangka panjang.
"Ekonomi sedang menghadapi gejolak yang cukup besar," tulis Dimon dalam surat tahunan kepada pemegang saham, seperti dikutip dari Reuters, Senin (7/4).
Hal itu disampaikan sampaikan hanya beberapa hari setelah ia dan CEO bank-bank AS lainnya, bertemu dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick untuk membahas tarif besar-besaran Amerika Serikat kepada puluhan negara.
"Kemungkinan besar kita akan melihat hasil yang inflasioner. Apakah rangkaian tarif ini akan menyebabkan resesi masih menjadi pertanyaan, tetapi yang pasti akan memperlambat pertumbuhan."
Dimon dan pimpinan bank lainnya bertemu dengan Lutnick di Washington pada Kamis, sehari setelah pengumuman tarif tersebut, membahas kebijakan tarif dan mengajukan pertanyaan, menurut sumber yang mengetahui pertemuan tersebut. Sesi itu diselenggarakan oleh Financial Services Forum, sebuah kelompok pelobi industri, juga telah dikonfirmasi oleh seorang pejabat pemerintahan dan anggota forum.
Dimon merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia korporat Amerika dan kerap dimintai pendapat oleh pemerintahan di masa-masa krisis. Sosok berusia 69 tahun ini, sempat dipertimbangkan mengisi posisi penting di bidang ekonomi selama kampanye Pemilu 2024, termasuk sebagai Menteri Keuangan, namun ia memilih tetap bertahan di JPMorgan.
Indeks S&P500 di AS menutup perdagangan Senin (8/4) di level 5.062,25, turun 0,23% atau 11,83 poin. Ini merupakan penurunan 3 hari berturut-turut sejak Presiden Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal pada 2 April 2025. Sejak pengumuman itu, S&P500 telah turun 11,04%. (KR/MT)