DRMA - PT. Dharma Polimetal Tbk

Rp 895

-10 (-1,00%)

JAKARTA - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menilai kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) sebagai peluang bagi pertumbuhan penjualan.

"Iya, bagus sekali," kata Irianto Santoso, Direktur Utama DRMA di Jakarta, Kamis (10/4).

Menurut Irianto, pihaknya belum dapat memastikan pengaruh langsung terkait kebijakan tarif impor AS, karena DRMA merupakan pemasok komponen otomotif ke Original Equipment Manufacturer (OEM).

Irianto menyampaikan peningkatan pendapatan akan lebih banyak dipengaruhi penjualan mobil dan ekspor pada tahun ini.

DRMA menargetkan pertumbuhan pendapatan 10% menjadi Rp6 triliun pada 2025, setelah mencatatkan pendapatan Rp5,5 triliun pada 2024. Rencana AS mengenakan tarif impor dari Meksiko dinilai sebagai peluang emas mendorong peningkatan penjualan DRMA.

Sementara itu, harga saham DRMA menguat 2,25% menjadi Rp910 per lembar menjelang penutupan sesi I pukul 11.55 WIB, Kamis (10/4). Saham emiten ini dibuka pada level Rp915, dengan harga tertinggi dan terendah masing-masing Rp925 dan Rp920 per saham. (LK)