IHSG naik 0,13% pada penutupan perdagangan, saham BREN terkerek 3%

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,13% penutupan perdagangan sesi II, Jumat (11/4), meski dibayangi perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China. China menaikkan tarif impor menjadi 125% yang efektif berlaku Sabtu (12/4), membalas kebijakan AS menaikkan tarif menjadi 125% yang diumumkan kemarin (9/4).
Pada penutupan transaksi saham di sesi II, Indeks di level 6.262,23, naik 8,20 poin pada penutupan perdagangan. Realisasi ini lebih rendah dibandingkan penutupan IHSG yang naik 4,79% kemarin (10/4). Indeks dibuka 6.195,57, mencapai level tertinggi 6.298,78 poin dan terendah 6.195,57.
Kenaikan laju IHSG ditopang sejumlah emiten big market cap dari berbagai sektor, termasuk bank, energi, dan makanan olahan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) naik 1,49% ke harga Rp5.100, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) naik 3,05% di harga Rp4.390, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik tipis 0,61% ke Rp8,275.
Beberapa saham sektor energi yang menguat yakni PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) yang menggeliat 0,88% ke harga Rp1.715, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang naik 0,54% di level Rp23.400, dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang terkerek 3% ke Rp5.150.
Sejumlah indeks di pasar modal secara global menunjukkan reaksi beragam. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 2,50% ke level 3.593,66; S&P 500 turun 4,30% ke posisi 5,222,45; dan NYSE Composite tergerus 2,76% ke 17.890,57 poin.
Sementara itu, indeks global yang bergerak positif meliputi Hang Seng Index yang naik 1,13% ke 20.914,69 poin dan Shanghai Index yang naik 0,45% ke 3,238,23 poin. (LK)