Berita Terbaru

Lim Susan borong 513 juta saham Taxi Express (TAXI)

09 Jul 2024 15:29

Penyedia jasa layanan taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menyambut Lim Susan sebagai investor baru, Kamis (4/7). Investor ini memborong 513,45 juta lembar saham TAXI, sehingga porsi saham sebesar 5,02% pun langsung didapuknya. Selain itu, investor asing Maybank Global Growth Fund VCC - Maybank Global Growth Fund 1 juga masuk ke perusahaan kelapa sawit PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) sebagai investor terbaru yang memegang 10,34% saham. Kepemilikan tersebut diraih setelah Maybank Global membeli 323,18 juta lembar CBUT.

Lim Susan borong 513 juta saham Taxi Express (TAXI)

Tiga investor Vale Indonesia (INCO) catat penurunan saham

09 Jul 2024 11:32

Akibat divestasi yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk (INCO), tiga investor besarnya mencatat penurunan porsi saham tanpa perubahan jumlah saham yang dimiliki, pada Rabu (3/7). BUMN pemilik 3,58 miliar saham perusahaan tambang nikel ini, yaitu PT Mineral Industri Indonesia (Persero), mencatat penurunan saham dari 34,03% ke 34%. Lalu, investor asing Vale Canada Limited, mengalami penurunan porsi saham dari 33,91% ke 33,88%, dari 3,57 miliar saham yang dipegangnya. Terakhir, Sumitomo Metal Mining Co., Ltd., investor asing lainnya, yang merupakan pemegang 1,21 miliar saham, mencatat penurunan porsi saham dari 11,5% ke 11,48%.

Tiga investor Vale Indonesia (INCO) catat penurunan saham

Imbas right issue, porsi saham dua investor besar Trans Power Marine (TPMA) turun tipis

08 Jul 2024 17:15

Selasa (2/7), dua investor besar PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) mencatat penurunan porsi saham tipis imbas dari right issue yang dilakukan emiten penyedia jasa transportasi laut tersebut. Pertama, PT Dwitunggal Perkasa Mandiri, yang memegang hampir 1,5 miliar saham TPMA, tadinya mengendalikan 54,83% saham. Namun, investor ini kini tinggal memegang 54,26% saham saja. Lalu, PT Patin Resources, dengan jumlah saham sebanyak 3115,89 juta lembar, mencatat penurunan saham dari 11.55% ke 11,43%.

Imbas right issue, porsi saham dua investor besar Trans Power Marine (TPMA) turun tipis

Miliaran saham Vale Indonesia (INCO) diperjualbelikan para investor besarnya

02 Jul 2024 17:53

Mengakhiri bulan Juni, miliaran saham perusahaan tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tampak diperjualbelikan oleh beberapa investor besarnya. Jumat (28/6), PT Mineral Industri Indonesia (Persero), salah satu badan usaha milik negara, menambah 1,59 miliar saham INCO ke dalam kendalinya, dengan presentase kepemilikan yang meroket dari 19,93% ke 34.19%. Namun, pengendali INCO, yaitu Vale Canada Limited, justru mengurangi sahamnya sebanyak 780,41 juta lembar, disusul oleh Sumitomo Metal Mining Co., Ltd yang menjual 282,84 juta lembar. Kedua investor asing ini pun melaporkan sisa kepemilikan masing-masing 34,07% untuk Vale Canada dan 11,55% untuk Sumitomo Metal.

Miliaran saham Vale Indonesia (INCO) diperjualbelikan para investor besarnya

Tiga investor besar Surya Esa Perkasa (ESSA) ramai-ramai tambah saham

01 Jul 2024 17:43

Rabu (26/6), tiga investor besar perusahaan yang bergerak di bidang pemurnian dan pengolahan gas bumi, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), terlihat ramai-ramai menambah saham. Pertama, Garibaldi Thohir menambah saham sebanyak 33,30 juta lembar. Boy tadinya memegang sekitar 14,32% kepemilikan, namun kini bertambah jadi 14,51%. Selanjutnya, PT Akraya International membeli 27,28 juta saham ESSA lagi, dengan kenaikan kepemilikan menjadi 7,81%. Terakhir, investor individu bernama T. Permadi Rachmat juga belanja saham sebanyak 12,11 juta lembar ESSA, sehingga porsi sahamnya naik menjadi 7,16%.

Tiga investor besar Surya Esa Perkasa (ESSA) ramai-ramai tambah saham

Bakrie Metal lepas 3 miliar saham (VKTR)

27 Jun 2024 16:13

Senin (24/6), PT Bakrie Metal Industries melepas saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) sebanyak lebih dari 3,09 miliar lembar melalui sekuritas PT BNC Sekuritas Indonesia. Tadinya Bakrie Metal mengendalikan 22,05% saham VKTR, namun transaksi ini membuat kepemilikannya tinggal 14,98% saja. VKTR sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di industri kendaraan listrik. Selain itu, penjualan 150 juta saham perusahaan konstruksi bangunan PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS), atau Totalindo, kembali dilakukan oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Republik Indonesia, dengan sisa saham sebesar 5,34%.

Bakrie Metal lepas 3 miliar saham (VKTR)

Terus lepas saham Totalindo (TOPS), Jaksa Agung Muda Tipidsus tinggal pegang 5,79% saham

25 Jun 2024 18:32

Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Republik Indonesia terlihat belum berhenti melepas saham emiten konstruksi bangunan PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS). Jumat (21/6), investor ini melepas 70 juta saham lagi, sehingga total saham yang dipegang tinggal 1,93 miliar lembar, atau sekitar 5,79%. Selain itu, Tan John Tanuwijaya, yang merupakan pemegang saham mayoritas PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), juga masih melepas saham, kali ini sebanyak 27,54 juta lembar. Porsi sahamnya pun tercatat tinggal sekitar 58,89%. PT Precise Pacific Realty juga tercatat melepas 20 juta lembar saham perusahaan jasa pariwisata PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA), dengan sisa saham sekitar 31,65%.

Terus lepas saham Totalindo (TOPS), Jaksa Agung Muda Tipidsus tinggal pegang 5,79% saham

Teladan Investama ambil alih 2,77 miliar saham NET TV dari Sinergi Lintas Media

24 Jun 2024 18:21

Kamis (20/6), sebanyak 2,77 miliar lembar saham perusahaan induk media PT Net Visi Media Tbk (NETV) berpindah dari pengendalinya ke satu investor anyar. Investor baru tersebut adalah PT Teladan Investama yang mengambil alih sejumlah saham tersebut dari pengendali PT Sinergi Lintas Media, sehingga kini menguasai sekitar 11,84% saham. Sebaliknya, porsi saham NETV yang dimiliki Sinergi Lintas Media merosot dari 71,43% ke 59,58%.

Teladan Investama ambil alih 2,77 miliar saham NET TV dari Sinergi Lintas Media

Jembo Cable (JECC) stock split 1:5, volume saham dua investor meroket

24 Jun 2024 17:35

Rabu (19/6), dua investor besar PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) mengalami penambahan jumlah saham yang signifikan. Hal ini merupakan imbas dari stock split atau pemecahan saham dengan rasio 1:5 yang dilakukan oleh produsen kabel listrik dan komunikasi tersebut. Pertama, investor PT Monaspermata Persada ketambahan 285,94 juta lembar saham, menjadi total 357,42 juta lembar, meski porsi kepemilikannya tetap sebesar 47,28%. Selain itu, PT Indolife Pensiontama juga mencatatkan kenaikan total saham dari 26,57 juta ke 132,89 juta lembar, yang setara dengan 17,58% saham.

Jembo Cable (JECC) stock split 1:5, volume saham dua investor meroket