Saham Low Tuck Kwong di BYAN senilai Rp 425,19 triliun
11 Apr 2023 15:57
Low Tuck Kwong suntik Rp 11,32 miliar guna memperbesar porsi sahamnya di PT Bayan Resources Tbk (BYAN).
11 Apr 2023 15:57
Low Tuck Kwong suntik Rp 11,32 miliar guna memperbesar porsi sahamnya di PT Bayan Resources Tbk (BYAN).
11 Apr 2023 09:31
Investor individu, Pinky NK, tercatat menjadi investor baru di PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD), pada Selasa (4/4).
31 Mar 2023 12:54
On Tuesday, March 28, PT Sigmantara Alfindo, the controlling shareholder of minimarket retail issuer PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), sold 8.52 billion shares.
31 Mar 2023 10:24
Sebanyak 20,36 juta saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dilepas oleh GOTO Peopleverse Fund pada Senin (27/3). GPF belum berhenti mendistribusikan saham GOTO, sehingga persentase kepemilikannya kini sudah turun di angka 6,78%.
24 Mar 2023 05:53
Low Tuck Kwong menambah porsi investasinya hingga Rp 33,74 miliar di PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sepanjang tiga pekan berturut-turut di Maret 2023.
13 Mar 2023 09:05
Selasa, (7/3), para investor individu pemegang lebih dari 5% kepemilikan ramai-ramai belanja saham, di mana dua investor bahkan menjadi pemegang saham baru. Ann Jessica Chan menjadi pemilik baru 5,02% PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC)
10 Mar 2023 14:05
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) cetak laba US$ 2,30 miliar di 2022, tumbuh 81,89% dari laba tahun 2021 sebanyak US$ 1,26 miliar.
01 Mar 2023 10:28
JAKARTA - Sebanyak 25 juta lembar saham emiten transportasi perairan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) dikantongi oleh PT Mega Asta Raya pada Rabu (22/2). Porsi kepemilikan perusahaan ini pun naik tipis dari 10,26% ke 10,98%. Selanjutnya, penambahan saham juga dilakukan oleh beberapa investor individu
23 Feb 2023 14:12
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menghentikan pertambangan di Kecamatan Long Bangun, Kutai Barat, Kalimantan Timur seluas 5.000 hektare (Ha).
14 Feb 2023 08:41
JAKARTA - Pada Rabu (8/2), PT Indotambang Perkasa mencaplok lagi 2.270.000.000 lembar saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI). Sebelumnya, Indotambang Perkasa telah memiliki 21,33% kepemilikan emiten infrastruktur sumber daya energi tersebut, namun pembelian kali ini membuatnya kini menguasai lebih dari 25% kepemilikan perusahaan.