ESSA dirikan perusahaan konsultasi dan industri kimia
23 Dec 2024 15:12
Diharapkan dapat mendukung kegiatan operasional ESSA.
23 Dec 2024 15:12
Diharapkan dapat mendukung kegiatan operasional ESSA.
09 Oct 2024 12:14
Jumat (4/10), PT Aladin Global Ventures mencaplok saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) dengan volume fantastis, mencapai 5,84 miliar lembar. Investor ini tadinya memegang 11,06% saham, namun belanja terbarunya via PT Pacific Sekuritas Indonesia ini membuat porsi sahamnya meroket hingga 50,62%. Aladin Global pun kini menjadi pemegang saham pengendali di bank syariah berbasis digital tersebut.
02 Oct 2024 11:07
Pada Selasa (1/10), para investor asing terlihat melakukan pembelian saham dan menghasilkan volume beli asing di kisaran 3,39 miliar lembar. Penjualan saham juga turut dilakukan dan mencatatkan volume jual asing sebesar 2,91 miliar lembar. Alhasil, volume bersih asing surplus di 478,21 juta lembar. Selanjutnya, daftar beli saham diawali oleh pembelian saham perusahaan tambang batubara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sekitar 951,53 juta lembar dengan volume bersih 300,18 juta lembar. Saham anak perusahaan BUMI, yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang bergerak di bidang tambang mineral, ikut dibeli 230,80 juta lembar dengan volume bersih 48,96 juta lembar.
06 Aug 2024 19:07
Investor asing Hengtong Optic Electric melepas 200 juta saham produsen kabel telekomunikasi PT Voksel Electric Tbk (VOKS), pada Jumat (2/8). Investor ini tadinya mengendalikan hampir 60% saham VOKS, namun penjualan terbaru ini menurunkan porsi sahamnya menjadi 54,76%.
12 Jul 2024 11:37
Meski pendapatan PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) melandai 10% di semester I 2024, namun laba bersih melonjak 418% menjadi US$ 20,6 juta dibandingkan periode serupa tahun lalu senilai US$ 4 juta.
01 Jul 2024 17:43
Rabu (26/6), tiga investor besar perusahaan yang bergerak di bidang pemurnian dan pengolahan gas bumi, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), terlihat ramai-ramai menambah saham. Pertama, Garibaldi Thohir menambah saham sebanyak 33,30 juta lembar. Boy tadinya memegang sekitar 14,32% kepemilikan, namun kini bertambah jadi 14,51%. Selanjutnya, PT Akraya International membeli 27,28 juta saham ESSA lagi, dengan kenaikan kepemilikan menjadi 7,81%. Terakhir, investor individu bernama T. Permadi Rachmat juga belanja saham sebanyak 12,11 juta lembar ESSA, sehingga porsi sahamnya naik menjadi 7,16%.
13 Jun 2024 17:37
Penjualan saham oleh para investor asing pada Selasa (11/6) menghasilkan volume jual asing yang menembus angka 4,06 miliar lembar. Selain itu, asing juga melakukan transaksi beli saham dan mencatatkan volume beli asing di 2,93 miliar lembar. Perbedaan yang cukup signifikan tersebut kemudian menyebabkan net foreign anjlok ke -1,13 miliar lembar. Perusahaan digital PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga terlihat masih menduduki posisi pertama daftar top sell setelah sahamnya dijual 2,22 miliar lembar dengan volume bersih -762,99 juta lembar.
23 Apr 2024 10:59
Pendapatan PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) turun 15,96% pada triwulan I 2024 dari periode serupa tahun lalu.
03 Apr 2024 19:49
Perusahaan yang mengoperasikan kilang LPG swasta dan pabrik ammonia, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), menyambut Jonathan Chang sebagai investor barunya, Senin (1/4). Sebanyak 1,13 miliar saham ESSA diborong melalui PT BNC Sekuritas Indonesia, sehingga Chang kini mengendalikan sekitar 6,6% saham. Selain itu, investor baru juga memasuki PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi sektor pertambangan dan energi, yaitu PT Bersama Jaya Solusi. Melalui dua perusahaan sekuritas, investor ini mengakuisisi sekitar 50,73 juta saham ITMA, atau sekitar 5,08% kepemilikan.
04 Mar 2024 13:53
Pengusaha Garibaldi Thohir, atau yang akrab disapa Boy Thohir, menambah saham di PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), sebanyak 1,47 miliar lembar, pada Kamis (29/2). Belanja tersebut membuat kepemilikan Boy di perusahaan kilang LPG dan amonia tersebut meningkat dari 5,55% ke 14,14%. Saham ESSA kali ini juga diborong oleh dua investor anyar dalam volume yang fantastis, dimulai dengan PT Akraya International yang membeli 1,29 miliar lembar, atau setara dengan 7,5% kepemilikan. Lalu, investor individu T. Permadi Rachmat juga membeli 1,20 miliar lembar ESSA, dengan kepemilikan akhir 7,02%.