BUMI dan BRMS duduki peringkat atas daftar Foreign Net Buy
09 Jan 2025 18:17
BUMI dan BRMS menempati posisi atas daftar Foreign Net Buy pada penutupan transaksi saham di pasar modal, Kamis (9/1).
09 Jan 2025 18:17
BUMI dan BRMS menempati posisi atas daftar Foreign Net Buy pada penutupan transaksi saham di pasar modal, Kamis (9/1).
09 Jan 2025 07:43
Aksi jual bersih investor di pasar modal terus berlanjut sejak perdagangan awal tahun ini.
16 Dec 2024 06:46
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan kemarin (9-13/12) menunjukkan penurunan 0,79% atau 57,99 poin ke level Rp7.324,79, menyusul tingginya volume jual bersih oleh investor asing (net foreign sell).
10 Dec 2024 17:36
PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mempertahankan posisi teratas top net foreign hingga penutupan transaksi saham, Selasa (10/12).
29 Nov 2024 09:08
Kinerja keuangan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) memang sedikit melambat pada sembilan bulan pertama (9M) 2024. Namun hal ini masih mendapat respons positif dari investor asing, dengan tingginya aksi beli bersih (foreign net buy) sejak awal bulan ini.
28 Nov 2024 16:45
Investor asing konsisten menjual saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), emiten yang menaungi stasiun televisi SCTV dan Indosiar, dengan mencatatkan aksi jual bersih (net sell) paling banyak dalam 3 hari perdagangan terakhir.
28 Nov 2024 10:23
Investor asing semakin gencar menjual saham PT Alamatri Resources Indonesia Tbk (ADRO), emiten batu bara milik Boy Thohir yang sebelumnya bernama Adaro Energy, hingga mencatatkan transaksi jual bersih (net sell) 152,96 juta lembar dalam 7 hari perdagangan terakhir.
28 Nov 2024 07:07
Investor asing semakin gencar menjual saham PT Avia Avian Tbk (AVIA), produsen cat milik Hermanto Tanoko, selama lebih dari sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
21 May 2024 09:51
Penurunan laba bersih PT Haloni Jane Tbk (HALO) yang mencapai 91% year-on-year (yoy) diikuti dengan aksi jual saham yang dilakukan oleh investor asing dalam 3 bulan terakhir.
20 May 2024 14:15
Saham PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) melorot 71,58% sejak meluncur di pasar modal hingga penutupan perdagangan saham pada akhir pekan kemarin (17/5).