Terus timbun saham BIPI, CGS International kini kendalikan 17,6%
07 Feb 2025 16:22
Hapsoro lalu melepas 27,5 juta saham MINA dengan sisa 5,19% saham.
Investor asing net sell 1,86 miliar lembar
06 Feb 2025 17:54
Saham GOTO raih net sell tertinggi, kali ini 1,28 miliar lembar.
CGS International tambah saham di BIPI dan BRMS
06 Feb 2025 14:53
Kepemilikan dua investor asing di ITSEC Asia (CYBR) malah menurun.
Investor asing lepas hampir 8 miliar saham, net sell 1,65 miliar lembar
06 Feb 2025 07:45
Saham GOTO kembali jadi penentu setelah asing lepas 6 miliar lembar saham, dengan net sell 1,88 miliar lembar.
CGS International tambah 176 juta saham di Astrindo Nusantara (BIPI)
06 Feb 2025 07:09
Sementara itu, Zurich Assets International Ltd justru buang 17,44 juta saham Sumber Energi Andalan (ITMA).
Volume transaksi asing meroket, net buy 667 juta lembar
04 Feb 2025 19:27
GOTO kembali catat net buy tertinggi di angka 241,49 juta
Delapan obligasi jatuh tempo di bulan Februari
04 Feb 2025 15:56
Tower Bersama Infrastructure bayar obligasi paling banyak, mencapai Rp 2,7 T
Awali Februari, transaksi asing net buy 462 juta lembar
03 Feb 2025 18:20
Hampir 1,85 miliar saham GOTO diborong asing dengan net buy 513 juta
GPF lepas 1 miliar lebih saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)
06 Mar 2024 17:14
Meski tidak jarang terlihat melepas saham, GOTO Peopleverse Fund menjual saham perusahaan digital PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam jumlah fantastis pada Senin (4/3). Lebih dari 1,05 miliar lembar saham dilepas oleh investor asing ini, sehingga kepemilikannya menurun dari 5,28% ke 5,19%.
Boy Thohir dan dua investor anyar borong miliaran lembar saham Essa Industries (ESSA)
04 Mar 2024 13:53
Pengusaha Garibaldi Thohir, atau yang akrab disapa Boy Thohir, menambah saham di PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), sebanyak 1,47 miliar lembar, pada Kamis (29/2). Belanja tersebut membuat kepemilikan Boy di perusahaan kilang LPG dan amonia tersebut meningkat dari 5,55% ke 14,14%. Saham ESSA kali ini juga diborong oleh dua investor anyar dalam volume yang fantastis, dimulai dengan PT Akraya International yang membeli 1,29 miliar lembar, atau setara dengan 7,5% kepemilikan. Lalu, investor individu T. Permadi Rachmat juga membeli 1,20 miliar lembar ESSA, dengan kepemilikan akhir 7,02%.