Multitrend Indo akan jual 4,03 juta saham treasuri
26 Mar 2024 10:58
PT Multitrend Indo Tbk (BABY) akan menjual maksimum 4,03 juta saham treasuri untuk mendapatkan tambahan dana segar pada pekan depan (3/4).
26 Mar 2024 10:58
PT Multitrend Indo Tbk (BABY) akan menjual maksimum 4,03 juta saham treasuri untuk mendapatkan tambahan dana segar pada pekan depan (3/4).
26 Mar 2024 10:49
Harga saham PT Mitra Dagang Indonesia Tbk (MPIX) dan PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) tergerus pasca sebulan debutnya di pasar modal sejak Februari 2023. Sepanjang bulan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat delapan emiten melantai di pasar modal.
22 Mar 2024 09:55
Dua pemegang saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) diketahui telah merealisasikan divestasi 80,6% sahamnya senilai 7,04 triliun ke MUFG Bank Ltd dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), pekan lalu (13/3).
21 Mar 2024 10:04
Pemegang saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) setujui rencana rights issue maksimum 18,92 juta saham atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.
20 Mar 2024 11:39
PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) akan menerbitkan 103.623.569 saham dengan harga Rp 1.846,63 pada pekan depan (27/3)
20 Mar 2024 11:22
PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) mengalokasikan Rp50 miliar guna membeli kembali (buyback) maksimum 250 juta saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
19 Mar 2024 17:57
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mencatatkan kerugian Rp599,63 miliar di tahun 2023, meski pendapatannya naik 4,13%. Tahun 2022, emiten ini mencatatkan laba Rp1,64 triliun.
19 Mar 2024 10:15
PT Energi Prima Nusantara (EPN), anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR), mengakuisisi 257.449 saham PT Supreme Energy Rantau Dadap (SERD) senilai Rp1,25 triliun.
18 Mar 2024 16:12
PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), pengendali PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) merevisi periode pelaksanaan tender offer menjadi (19-3/17/4) dari semula (25/1-23/2)
15 Mar 2024 11:37
PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) akan memecah nominal saham (stock split) dengan rasio 1:4 atau 1 saham nominal lama akan menjadi empat saham dengan nominal baru. Emiten ini mengharapkan stock split ini akan meningkatkan demand atas saham perusahaan.