ADHI - PT. Adhi Karya (Persero) Tbk

Rp 199

-3 (-1,00%)

JAKARTA – Kinerja sektor infrastruktur dan industri konstruksi menunjukkan performa yang beragam, setidaknya hingga sembilan bulan pertama (9M) 2024.

Emiten konstruksi seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan laba bersih Rp69,3 miliar, tumbuh 194,6% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Padahal pendapatannya di periode ini anjlok 20% yoy menjadi sebesar Rp9,1 triliun.

Namun emiten infrastruktur seperti PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 44,75% yoy menjadi Rp3,3 triliun. Penurunan ini kontras dengan kinerja pendapatan, yang tumbuh 25,93% yoy menjadi Rp13,86 triliun.

Sementara itu PT Pembangunan Perumahan (Persero Tbk (PTPP) membukukan pertumbuhan laba bersih 11,4% yoy menjadi Rp267,2 miliar. Pertumbuhan ini didukung oleh kinerja pendapatan yang mencapai Rp14 triliun, tumbuh 14,5% yoy.

Dari sektor swasta, emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mencetak laba bersih 180,3 miliar, tumbuh 64,5% yoy. Sedangkan pendapatannya tumbuh 6,8% yoy menjadi Rp2,2 triliun.

Dengan kinerja yang cukup beragam, PT Ina Sekuritas Indonesia menilai saham 4 emiten infrastruktur itu masih layak dikoleksi. Dalam laporan risetnya, Ina Sekuritas menyematkan rekomendasi BUY untuk keempat saham tersebut.

Adapun target harga untuk saham ADHI adalah Rp295. Kemudian target harga untuk saham JSMR Rp5.850, PTPP Rp465, dan TOTL Rp9.000. (KR)

Simak laporan selengkapnya di sini!